PENELITIAN KUANTITATIF
Oleh : NARTO (SABDONARTO@GMAIL.COM)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian kuantitatif adalah
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif.
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang terdiri dari banyak bentuk baik survei,
eksperimen, korelasi, dan regresi. Beberapa orang mengatakan penelitian
kuantitatif jauh lebih mudah dari kualitatif. Namun, hal tersebut tidak bisa dinyatakan
dengan pasti karena harus dikembalikan pada bentuk penelitian yang objek yang
digunakan. Saat ini masih banyak orang yang belum memahami dengan seperti apa
penelitian kuantitatif. Hal ini termasuk penelitian eksperimen yang merupakan
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Penelitian
kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu
sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini
juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan.
Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian
kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif
melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang
diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari
populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi
masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan
ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan
data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran
sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk
menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi
untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya,
para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan
minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100
kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus/minus
5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk
menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang
dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
2.
Bagaimana jenis
dan rancangan dalam penelitian kuantitatif?
3.
Bagaimana
perumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif?
4.
Bagaimana
variable dalam penelitian kuantitatif?
5.
Bagaimana
populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif?
6.
Bagaimana
instrument dan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif?
7.
Bagaimana
analisis data dalam penelitian kuantitatif?
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1.
Ingin mengetahui
definisi penelitian kuantitatif
2.
Ingin mengetahui
jenis dan rancangan dalam penelitian kuantitatif
3.
Ingin mengetahui
perumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif
4.
Ingin mengetahui
variable dalam penelitian kuantitatif
5.
Ingin mengetahui
populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif
6.
Ingin mengetahui
instrument dan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif
7.
Ingin mengetahui
analisis data dalam penelitian kuantitatif
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Kuantitatif
Pada pendekatan
ini penelitian dimulai dari masalah (problem) dan landasan teori. Dari
masalah tersebut dibuat rumusan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis
selanjutnya dilakukan verifikasi dengan data atau fakta melalui observasi.
Fakta dikumpulkan secara sistematis sesuai dengan perencanaan, selanjutnya
dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan. Logika yang digunakan untuk menarik
kesimpulan dengan logika deduktif (umum ke khusus). Penelitian dengan cara ini
umumnya melakukan verifikasi atau membuktikan teori-teori yang sudah ada.[1]
Penelitian
kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis
dengan teknik statistic. Penelitian yang sering menggunakan cara ini adalah
eksperimen dan survey.[2] Penelitian
Kuantitatif adalah sebuah proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.[3] Metode Kuantitatif
bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil dari
pengukuran. Karena itu data yang terkumpul harus diolah secara statistik agar
dapat ditaksir dengan baik. Penelitian Kuantitatif ini digunakan untuk meneliti
data-data yang berupa angka atau mengacu pada kuantitas berdasarkan statistik.
B. Jenis Dan Rancangan Dalam Penelitian Kuantitatif
Secara garis besar berdasarkan metodenya penelitian
dapat dibagi menjadi dua yaitu:[4]
1.
Penelitian
Eksperiment
Penelitian eksperimen pada dasarnya
ingin menguji suatu sebab dan akibat dengan jalan memberikan perlakuan tertentu
kepada subyek yang diteliti. Ada tiga rancangan eksperimen:
a.
Pre
eksperimental (Pra eksperimental)
Rancangan ini hanya menggunakan
kelompok eksperimen saja tidak menggunakan kelompok control dan sampel diambil
tanpa menggunkan randomisasi.
b.
Eksperimental
murni (true eksperimental)
Rancangan ini memenuhi semua
persyaratan penelitian eksperimental, ada kelompok control dan randomisasi.
c.
Eksperimen semu
(quasi eksperiment)
Pemilihan sudyek pada rancangan ini
tidak dilakukan secara random. Rancangan ini sering kali digunakan melakukan
eksperiment dibidang pendidikan khususnya eksperiment di dalam kelas.
2.
Non eksperiment
Yang
termasuk dalam jenis penelitian non eksperiment adalah:
a.
Rancangan
ekspose fakto
Rancangan ini dipakai apabila
keinginan untuk menentukan hubungan antar variable tidak dapat dilakukan dengan
cara eksperimen, karena variable bebas telah bekerja dan telah menimbulkan
pengaruh terhadap variable tergantung (akibat). Berikut ini rancangan ekspose
fakto yang sering digunakan:
1)
Correlation
studies
Rancangan ini sangat sederhana, dua
set skor dikumpulkan, satu set untuk satu variable yang dicakup dalam
penelitian dihubungkan dengan variable lainnya. Selanjutnya dihitung koefisien
korelasi untuk menunjukkan kekuatan hubungan antar variable. Teknik statistic
yang sering digunakan adalah koefisien korelasi, regresi, dsb.
2)
Causal
comparative studies
Rancangan penelitian ini sederhana. Peneliti memilih dua kelompok subjek
yang berbeda dalam variable bebas, mengukur untuk variable tergantung pada
semua subyek dalam kedua kelompok tersebut. Uji statistik yang sering digunakan
adalah t-test, kai-kuadrat, analisis varian dsb.
b.
Penelitian
deskriptif
Penelitian deskriptif berkenaan
dengan pengumpulan data untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana suatu fenomena
sebagaimana waktu penelitian dilakukan. Rancangan yang termasuk jenis ini
adalah:
1)
Penelitian
survey
Pada dasarnya rancangan survey ini
hampir sama dengan rancangan correlational studies dan causal comparative.
Peneliti mengumpulkan data dari sampel untuk satu atau lebih variable.
Selanjutnya diolah menjadi distribusi frekuensi, tandensi central, variabilitas
untuk mendeskripsikan sampel atau populasi tiap-tiap variable.
C. Rumusan Masalah Dan Hipotesis Dalam Penelitian
Kuantitatif
1.
Rumusan
Masalah
Masalah adalah
kesenjangan antara teori dan praktek, antara harapan dan kenyataan. Sumber
persoalan dapat berasal dari observasi, berpikir ilmiah, pengalaman praktek, laporan
penelitian, isu yang sedang hangat, forum ilmiah, maupun kajian-kajian
teoritis. Jenis masalah ada tiga yaitu:[5]
a)
Problem untuk
mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena
b)
Problem untu
membandingkan dua fenomena atau lebih (problem komparasi)
c)
Problem untuk
mencari hubungan antara dua fenomena (problem korelasi) ada dua yaitu sejajar
dan sebab akibat.
Kriteria evaluasi masalah adalah dapat memberi
sumbangan kepada pengetahuan di bidang pendidikan, dapat melahirkan masalah
baru, dapat diteliti, sesuai dengan peneliti ( menarik bagi peneliti,
memberikan semangat, bidang yang dikuasai peneliti, dapat dilaksanakan dalam
situasi dan kondisi peneliti, waktu dan dana tersedia).[6]
Rumusan masalah yang baik mempunyai cirri-ciri:
menunjukkan hubungan dua variable atau lebih, tidak menimbulkan makna ganda dan
dapat diuji secara empiric.
2.
Hipotesis
Hipotesis
penelitian adalah dugaan yang perlu diverifikasi atau dibuktikan benar
salahnya, yang menawarkan kemungkinan pemecahan masalah berkenaan dengan topic
yang sedang diteliti. Cirri-ciri hipotesis yang baik adalah jelas, menyatakan
dugaan hubungan antar variable, dapat diuji secara empiris, konsisten dengan
pengetahuan yang ada, dinyatakan sesederhana dan sesingkat mungkin.[7]
Hipotesis
statistic dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative.
Hipotesis nol menyatakan tidak ada perbedaan atau hubungan antar variable, dan
sebaliknya. Dalam uji statistic yang diuji adalah Ho, jika Ho ditolak maka Ha
diterima. Hipotesis alternative biasanya sesuai dengan hipotesis penelitian.
Jika hipotesis ditolah bukan berarti gagal tetapi disebabkan,antara lain:
landasan teori kuarng tepat, sampel kurang representative, inetrumen kurang
valid dan reliabel, rancangan penelitian kurang tepat, salah hitung, kurang tepat
memilih variable, dan ada variable lain yang lepas dari perhatian peneliti.[8]
D. Variable Dalam Penelitian Kuantitatif
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel
penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.
a. Hubungan
antar variable
1) Hubungan
simetris Adalah hubungan variable yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi
variable lain.
2) Hubungan
Timbal balik Adalah hubungan dimana suatu variable dapat menjadi sebab dan juga
sebagai akibat dari variable lainnya.
3) Hubungan
Asimetris Adalah variable satu mempengaruhi variable lainnya.
b. Klasifikasi
variable
1) Variable
terikat adalah variable yang besarnya tergantung dari variable bebas, dan
diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variable bebas.
2) Variable
bebas adalah factor yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti, yang
diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh pelaku eksperimen untuk menentukan
hubungan dengan fenomena yang diamati.
3) Variabel
moderator adalah variable yang penting namun tidak diutamakan, yang diukur,
dimanipulasi atau dipilih oleh pelaku eksperimen untuk mengungkap apakah factor
tersebut mengubah hubungan antar variable bebas dan terikat.
4) Variable
control adalah variable yang dikendalikan, dibuat sama antar kelompok yang
diteliti.
5) Variable
antara adalah apabila suatu variable yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap
variable terikat ternyata tidak dapat diukur karena terlalu abstrak.
c. Pengukuran
variable
1) Skala
nominal bersifat kategorial, tidak menunjukkan kuantitas. Contohnya jenis kelamin
laki-laki perempuan. Statistic yang banyak memakai skala ini adalah statistik
non parametric seperti kai-kuadrat, koefisien korelasi lamda dsb.
2) Skala
ordinal adalah data yang disusun tidak hanya berdasarkan kategori saja, tetapi
juga jenjang. Contohnya SD, SMP, SMA. Hasil pengukuran ini dapat dianalisis
dengan variabilitas, spearman rho, dsb.
3) Skala
interval adalah skala pengukuran tidak hanya menunjukkan hubungan kuantitatif
dalam jenjang, tetapi juga interval yang sama. Tidak mempunyai nol mutlak,
seperti Indeks Prestasi, suhu udara dsb. Tekniik statistic yang dipakai adalah
t-test, anava, regresi dsb.
4) Skala
rasio adalah jika angka menunjukkan jenjang, mempunyai interval sama, mempunyai
nilai nol mutlak. Seperti jumlah penduduk, tinggi, berat dsb.
E. Populasi Dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif
Populasi adalah sekelompok orang yang menjadi
sasaran studi. Populasi penelitian
adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi. Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.[9]
Teknik pengambilan sampel ada dua, yaitu probability
sampling dan non probability sampling. Pada random sampling tiap individu
mempunyai kesempatan yang sama menjadi sampel. Pada non random sampling
kesempatan tiap individu untuk menjadi sampel tidak sama. Yang termasuk random
sampling adalah:
a)
Sampling acak sederhana digunakan
untuk populasi homogeny. Bisa dilakukan dengan lotre atau undian.
b)
Sampling acak sistematik digunakan
untuk populasi homogeny. Pertama dengan random sampling kemudian ditentukan
secara sistematis. Misalnya bilangan genap atau ganjil saja.
c)
sampling acak strata digunakan
untuk populasi heterogen, yang didalamnya ada strata homogeny.
d)
Sampling acak klaster digunakan
untuk populasi heterogen. Dalam populasi heterogen ini terdapat
kelompok-kelompok yang didalamnya terdapat populasi heterogen.
Besarnya sampel pada penelitian kuantitatif biasanya diambil
dengan menggunakan rumus n =
F.
Instrument
Dan Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif
1. Instrument penelitian
a)
Angket
Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan
melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah
pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling.
Suharsimi menggolongkan angket sebagai
berikut:[10]
1)
Berdasarkan cara menjawab
dibedakan menjadi dua yaitu angket terbuka dan angket tertutup.
- Angket
terbuka digunakan jika peneliti ingin mengetahui pendapat responden
seluas-luasnya atas hal-hal yang menjadi pokok kajian. Kelemahannya adalah
analisis datanya sulit.
- Sedangkan
angket tertutup peneliti menyediakan jawaban-jawaban yang akan dipilih oleh
responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada dua jenis skala untuk
menyediakan jawaban, yaitu skala likert dengan pilihan jawaban sangat setuju,
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, ragu-ragu dsb. Sedangkan skala
guttman menggunakan dua jawaban tegas, ya tidak, benar salah, setuju tidak
setuju dsb. [11]
- Angket
campuran adalah selain ada pertanyaan tertutp juga ada pertanyaan terbuka.
2)
Berdasarkan dari jawaban yang
diberikan dibedakan menjadi dua yaitu angket langsung (yang langsung diberikan
peneliti kepada responden untuk diisi) dan angket tidak langsung (angket yang
diberikan kepada orang lain, dan orang lain tersebut diminta pendapatnya
tentang si terteliti).[12]
3)
Dipandang dari bentuknya dibedakan
menjadi empat yaitu angket pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.
b)
Wawancara
Wawancara
dalam penelitian kuantitatif biasanya berfungsi untuk menguji kebenaran dari
teknik angket dan observasi. Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview)
yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.[13] Ada tiga bentuk wawancara
(1) wawancara berpedoman yakni wawancara yang dipersiapkan dan direncanakan dengan menggunakan
pedoman tertentu sehingga wawancaranya tidak menyimpang dari tujuan,
(2) wawancara
terpusat adalah ditujukan pada orang-orang tertentu yang ada hubungannya dengan
subyek penelitian,
c)
Tes
Tes merupakan alat yang sering
digunakan di bidang pendidikan baik dalam bentuk tes obyektif, subyektif,
maupun tes-tes psikologi untuk anak. Tes digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang penguasaan pengetahuan.
2.
Validitas
dan reliabilitas
Untuk mendapatkan data yang akurat maka instrument
angket yang dipakai harus diuji
validitas dan reliabilitas.
a) Uji
Validitas
Instrumen yang baik harus memenuhi
dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Menurut Suharsimi (1998:160)
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan
sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas
tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memilili validitas rendah.
Validitas eksternal untuk mengetahui validitas instrumen dengan menggunakan
rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:
Sedangkan validitas internal adalah untuk menguji validitas tiap item
instrument adalah dengan mengkorelasikan antara skor-skor tiap item dengan skor
total keseluruhan instrument. Item dikatakan valid, jika dan sebaliknya.[15]
Untuk mengetahui validitas instrument juga bisa digunakan program SPSS 16.0
for windows.
b) Uji
Reliabilitas
Sedangkan di bagian lain Suharsimi
(1998:170-171) menerangkan reliabilitas adalah instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik.
Instrumen yang reliable berarti instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang bias dipercaya. Ada dua cara menguji reliabilitas
eksternal yaitu:
-
Teknik parallel
Teknik ini digunakan dengan cara
membuat dua jenis kuesioner yang sama-sama diujicobakan kepada sekelompok
responden saja, kemudian hasil dua kali test tersebut dikorelasikan dengan
korelasi product moment.
-
Teknik ulang
Teknik ini digunakan dengan cara
peneliti membuat satu jenis instrument yang diujicobakan kepada sekelompok
responden dan hasilnya dicatat. Selang waktu 15-30 hari diadakan ujicoba lagi
pada responden yang sama. Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil
pengukuran kedua dengan korelasi product moment.
Sedangkan reliabilitas
internal, yaitu menganalisis data dari satu kali hasil uji. Tehnik yang dipakai
antara lain adalah tehnik belah dua (split-half-method) dengan rumus
Spearman-Brown:
=
Caranya terlebih dahulu angket dibagi menjadi dua bagian, misalnya ganjil
dan genap.[16] Setelah
itu dilakukan perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows.
3.
Sumber
data
Data primer yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan
disajikan oleh peneliti dari sumber pertama. Misalnya hasil tes, wawancara.
Sedangkan Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh
pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal.[17]
4.
Teknik
pengumpulan data
Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data sama halnya
dengan instrument yang dipakai yaitu, angket, wawancara, tes, dan ditambah
dengan observasi.
a)
Observasi
Adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan
sistematika fenomena yang diselidiki. Ada tiga jenis observasi:[18]
1)
Pengamatan
partisipatif
Peneliti
mengambil bagian dalam kegiatan subjeknya. Misalnya dalam kegiatan diskusi
kelas.
2)
Pengamatan
sistematis
Pelaksanaanya
focus pada yang ingin diteliti melalui pengamatan yang telah disusun secara
rinci berdasarkan kategori masalah yang ingin diteliti. Misalnya aktivitas
anggota OSIS, peneliti menyediakan alat evaluasi non tes.
3)
Pengamatan
eksperimental
Mengamati
gejala-gejala perubahan yang muncul sebagai akibat perlakuan yang diberikan
peneliti terhadap subjek. Biasanya pengamatan ini dilakukan secara sistematis
namun tidak partisipatoris. Misalnya pengaruh tingkat pendidikan dengan
kewibawaan Kepala Sekolah dalam memimpin rapat.
Alat
observasi:
a)
Anecdotal record
adalah catatan kejadian selama observasi berlangsung
b)
Check list
adalah table untuk mengetahui aktivitas
c)
Rating scale
adalah observasi terhadap subjek dengan tingkatan kemampuan/penampilan
tertentu.
G. Analisis Data
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, statistic dapat
dibedakan menjadi dua bagian:
1. Statistik
deskriptif
Antara lain mengkaji distribusi
frekuensi, mean, median, modus, range, standar deviasi, varian.
2.
Statistic inferensial
Mempunyai dua fungsi yaitu untuk
estimasi (perkiraan) dan menguji hipotesis.
Berdasarkan distribusi dan skala datanya statistic
dapat dibedakan menjadi dua bagian:[19]
1.
Statistic
parametric
Adalah uji statistic yang
menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang
merupakan sumber sampel penelitiannya. Misalnya pengamatan random,
distribusinya normal (uji normalitas), skala datanya minimal interval,
variannya homogeny (uji homogenitas).
2.
Statistic non
parametric
Adalah uji statistic yang tidak
menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang
merupakan sumber sampel penelitiannya. Sebagian besar diterapkan untuk skala
data ordinal dan nominal.
Baik statistic parametric maupun non parametric dibagi menjadi dua golongan:
a)
Teknik komparasi
Uji beda t-test
Syaratnya: skala data
interval/rasio, distribusi normal. Untuk menguji perbedaan dua mean dua
kelompok.
-
One sample test
Contoh: Ketua STAIN mengatakan IPK
mahasiswa rata-rata di atas 3,00. Peneliti membuktikan dengan mengambil sample
10 mahasiswa.
-
Dependent sample
test
Contoh: Guru meneliti perbedaan
prestasi belajar siswa ketika menggunakan metode ceramah kemudian metode
diskusi.
-
Independent
sample test
Contoh: guru meneliti perbedaan
prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan.
b)
Teknik korelasi
Korelasi
product moment
Syaratnya: skala data
interval/rasio, distribusi normal. Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan
antara dua variable. Contoh: meneliti hubungan antara tingkat pendidikan dengan
produktivitas kerja seorang guru.
BAB
III
PENUTUP
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam
angka dan dianalisis dengan teknik statistic. Penelitian kuantitatif ada dua
macam yaitu eksperimen dan non eksperiment. Penelitian eksperimen dibagi
menjadi tiga yaitu pra ekperiment, semu dan murni. Sedangkan non eksperiment
dibagi menjadi dua yaitu ekspose fakto dan deskriptif.
Masalah adalah kesenjangan antara teori dan praktek, antara harapan dan
kenyataan. Hipotesis penelitian adalah dugaan yang perlu diverifikasi atau
dibuktikan benar salahnya, yang menawarkan kemungkinan pemecahan masalah
berkenaan dengan topic yang sedang diteliti. variabel penelitian adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Populasi
adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran
studi. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Teknik pengambilan
sampel ada dua, yaitu probability sampling dan non probability sampling.
Instrument penelitian terdiri dari angket, wawancara, tes yang perlu diuji
validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan yang termasuk teknik pengumpulan data
adalah observasi, angket, wawancara, tes.
Berdasarkan distribusi dan skala datanya statistic dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu Statistic parametric dan non parametric. Baik
statistic parametric maupun non parametric dibagi menjadi dua golongan: Teknik
komparasi dengan Uji beda t-test dan Teknik korelasi dengan Korelasi product
moment.
DAFTAR
RUJUKAN
Ary, Donald, dkk. 1982. Pengantar
Penelitian Dalam Pendidikan. terj., Arief Furchan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Iskandar, 2009. Metodologi
Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP
Press.
Melong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002)
Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan
Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis
Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudijono, Anas. 1987. Statistik
Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
________________. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: Rajawali Perss
Susilo, Herawati, Metode
Penelitian Pendidikan Penelitian, Bahan Ajar Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Universitas Negeri Malang, Dirjen PT Proyek Peningkatan Manajemen Pendidikan
Tinggi, Depdiknas, 2003
Yuswianto. Paradigma Positivistik. Makalah Pelatihan Penelitian
Dosen PTAI se-Jawa Timur, UIN Malang. 28 Oktober s/d 8 Desember 2007
Zainuddin, M. dan Walid, Muhammad. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi.
Malang: Fakultas Tarbiyah.
[1]
Yuswianto, Paradigma Positivistik. Makalah Disampaikan Dalam Pelatihan
Penelitian Tahun 2007 Bagi Dosen PTAI Se-Jawa Timur, Lembaga Penelitian Dan
Pengembangan UIN Malang. Malang, 28 Oktober S/D 8 Desember 2007.
[2]
Herawati Susilo, Metode Penelitian Pendidikan Penelitian, Bahan Ajar
Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, Dirjen PT Proyek
Peningkatan Manajemen Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2003, Hal. 11
[3]
Margono, Metode Penelitian Pendidikan ( Jakarta : Rineka Cipta, 2003 )
Hlm.105
[4]
Yuswianto, Op. Cit
[5]
Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek
(Jakarta : Rineka Cipta : 1998) Hlm. 131
[6]
Ari Donald Dkk. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Terj.,
Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.
[7]
Ari Donald, Op. Cit
[8]
Yuswianto, Op. Cit
[9]
Suharsimi, Op. Cit. hal. 115-117
[10] Suharsimi,
Op. Cit. 140-141
[11]
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan
Kualitatif) (Jakarta: GP Press, 2009), Hlm. 82-83
[12]
Yuswianto, Op. Cit
[13] Lexy j. Melong, Metodologi
Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),Hlm. 135
[14] Yuswiyanto, Op.Cit., Hlm 4
[15]
Anas Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1987), Hlm. 190-195
[16]
Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linear Ganda Dengan SPSS
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), Hlm. 89-99
[17]
M. Zainuddin Dan Muhammad Walid, Pedoman Penulisan Skripsi (Malang:
Fakultas Tarbiyah, 2008), Hlm.20
[18]
Yuswiyanto, Op. Cit
[19]
Yuswianto, Op. Cit
Nice Info Bagus Sekali Jangan Lupa Kunjungi Blog Saya
BalasHapushttp://contohbimbinganskripsi.blogspot.com/