Selasa, 23 Oktober 2012

PENELITIAN KUANTITATIF


PENELITIAN KUANTITATIF
Oleh : NARTO (SABDONARTO@GMAIL.COM)



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang terdiri dari banyak bentuk baik survei, eksperimen, korelasi, dan regresi. Beberapa orang mengatakan penelitian kuantitatif jauh lebih mudah dari kualitatif. Namun, hal tersebut tidak bisa dinyatakan dengan pasti karena harus dikembalikan pada bentuk penelitian yang objek yang digunakan. Saat ini masih banyak orang yang belum memahami dengan seperti apa penelitian kuantitatif. Hal ini termasuk penelitian eksperimen yang merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial, dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Ukuran sampel untuk survei oleh statistik dihitung dengan menggunakan rumusan untuk menentukan seberapa besar ukuran sampel yang diperlukan dari suatu populasi untuk mencapai hasil dengan tingkat akurasi yang dapat diterima. pada umumnya, para peneliti mencari ukuran sampel yang akan menghasilkan temuan dengan minimal 95% tingkat keyakinan (yang berarti bahwa jika Anda survei diulang 100 kali, 95 kali dari seratus, Anda akan mendapatkan respon yang sama) dan plus/minus 5 persentase poin margin dari kesalahan. Banyak survei sampel dirancang untuk menghasilkan margin yang lebih kecil dari kesalahan.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.         Apa yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif?
2.         Bagaimana jenis dan rancangan dalam penelitian kuantitatif?
3.         Bagaimana perumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif?
4.        Bagaimana variable dalam penelitian kuantitatif?
5.        Bagaimana populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif?
6.        Bagaimana instrument dan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif?
7.        Bagaimana analisis data dalam penelitian kuantitatif?

C.  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.         Ingin mengetahui definisi penelitian kuantitatif
2.         Ingin mengetahui jenis dan rancangan dalam penelitian kuantitatif
3.        Ingin mengetahui perumusan masalah dan hipotesis dalam penelitian kuantitatif
4.        Ingin mengetahui variable dalam penelitian kuantitatif
5.        Ingin mengetahui populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif
6.        Ingin mengetahui instrument dan teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif
7.        Ingin mengetahui analisis data dalam penelitian kuantitatif























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pendekatan Kuantitatif
Pada pendekatan ini penelitian dimulai dari masalah (problem) dan landasan teori. Dari masalah tersebut dibuat rumusan hipotesis. Untuk membuktikan hipotesis selanjutnya dilakukan verifikasi dengan data atau fakta melalui observasi. Fakta dikumpulkan secara sistematis sesuai dengan perencanaan, selanjutnya dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan. Logika yang digunakan untuk menarik kesimpulan dengan logika deduktif (umum ke khusus). Penelitian dengan cara ini umumnya melakukan verifikasi atau membuktikan teori-teori yang sudah ada.[1]
Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistic. Penelitian yang sering menggunakan cara ini adalah eksperimen dan survey.[2] Penelitian Kuantitatif  adalah sebuah proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.[3] Metode Kuantitatif  bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil dari pengukuran. Karena itu data yang terkumpul harus diolah secara statistik agar dapat ditaksir dengan baik. Penelitian Kuantitatif ini digunakan untuk meneliti data-data yang berupa angka atau mengacu pada kuantitas berdasarkan statistik.




B.  Jenis Dan Rancangan Dalam Penelitian Kuantitatif
Secara garis besar berdasarkan metodenya penelitian dapat dibagi menjadi dua yaitu:[4]
1.        Penelitian Eksperiment
Penelitian eksperimen pada dasarnya ingin menguji suatu sebab dan akibat dengan jalan memberikan perlakuan tertentu kepada subyek yang diteliti. Ada tiga rancangan eksperimen:
a.    Pre eksperimental (Pra eksperimental)
Rancangan ini hanya menggunakan kelompok eksperimen saja tidak menggunakan kelompok control dan sampel diambil tanpa menggunkan randomisasi.
b.    Eksperimental murni (true eksperimental)
Rancangan ini memenuhi semua persyaratan penelitian eksperimental, ada kelompok control dan randomisasi.
c.    Eksperimen semu (quasi eksperiment)
Pemilihan sudyek pada rancangan ini tidak dilakukan secara random. Rancangan ini sering kali digunakan melakukan eksperiment dibidang pendidikan khususnya eksperiment di dalam kelas.

2.         Non eksperiment
Yang termasuk dalam jenis penelitian non eksperiment adalah:
a.    Rancangan ekspose fakto
Rancangan ini dipakai apabila keinginan untuk menentukan hubungan antar variable tidak dapat dilakukan dengan cara eksperimen, karena variable bebas telah bekerja dan telah menimbulkan pengaruh terhadap variable tergantung (akibat). Berikut ini rancangan ekspose fakto yang sering digunakan:


1)   Correlation studies
Rancangan ini sangat sederhana, dua set skor dikumpulkan, satu set untuk satu variable yang dicakup dalam penelitian dihubungkan dengan variable lainnya. Selanjutnya dihitung koefisien korelasi untuk menunjukkan kekuatan hubungan antar variable. Teknik statistic yang sering digunakan adalah koefisien korelasi, regresi, dsb.
2)   Causal comparative studies
Rancangan penelitian ini sederhana. Peneliti memilih dua kelompok subjek yang berbeda dalam variable bebas, mengukur untuk variable tergantung pada semua subyek dalam kedua kelompok tersebut. Uji statistik yang sering digunakan adalah t-test, kai-kuadrat, analisis varian dsb.
b.    Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif berkenaan dengan pengumpulan data untuk mendeskripsikan apa dan bagaimana suatu fenomena sebagaimana waktu penelitian dilakukan. Rancangan yang termasuk jenis ini adalah:
1)   Penelitian survey
Pada dasarnya rancangan survey ini hampir sama dengan rancangan correlational studies dan causal comparative. Peneliti mengumpulkan data dari sampel untuk satu atau lebih variable. Selanjutnya diolah menjadi distribusi frekuensi, tandensi central, variabilitas untuk mendeskripsikan sampel atau populasi tiap-tiap variable.

C.  Rumusan Masalah Dan Hipotesis Dalam Penelitian Kuantitatif
1.           Rumusan Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara teori dan praktek, antara harapan dan kenyataan. Sumber persoalan dapat berasal dari observasi, berpikir ilmiah, pengalaman praktek, laporan penelitian, isu yang sedang hangat, forum ilmiah, maupun kajian-kajian teoritis. Jenis masalah ada tiga yaitu:[5]
a)           Problem untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena
b)           Problem untu membandingkan dua fenomena atau lebih (problem komparasi)
c)           Problem untuk mencari hubungan antara dua fenomena (problem korelasi) ada dua yaitu sejajar dan sebab akibat.
Kriteria evaluasi masalah adalah dapat memberi sumbangan kepada pengetahuan di bidang pendidikan, dapat melahirkan masalah baru, dapat diteliti, sesuai dengan peneliti ( menarik bagi peneliti, memberikan semangat, bidang yang dikuasai peneliti, dapat dilaksanakan dalam situasi dan kondisi peneliti, waktu dan dana tersedia).[6]
Rumusan masalah yang baik mempunyai cirri-ciri: menunjukkan hubungan dua variable atau lebih, tidak menimbulkan makna ganda dan dapat diuji secara empiric.

2.           Hipotesis
Hipotesis penelitian adalah dugaan yang perlu diverifikasi atau dibuktikan benar salahnya, yang menawarkan kemungkinan pemecahan masalah berkenaan dengan topic yang sedang diteliti. Cirri-ciri hipotesis yang baik adalah jelas, menyatakan dugaan hubungan antar variable, dapat diuji secara empiris, konsisten dengan pengetahuan yang ada, dinyatakan sesederhana dan sesingkat mungkin.[7]
Hipotesis statistic dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative. Hipotesis nol menyatakan tidak ada perbedaan atau hubungan antar variable, dan sebaliknya. Dalam uji statistic yang diuji adalah Ho, jika Ho ditolak maka Ha diterima. Hipotesis alternative biasanya sesuai dengan hipotesis penelitian. Jika hipotesis ditolah bukan berarti gagal tetapi disebabkan,antara lain: landasan teori kuarng tepat, sampel kurang representative, inetrumen kurang valid dan reliabel, rancangan penelitian kurang tepat, salah hitung, kurang tepat memilih variable, dan ada variable lain yang lepas dari perhatian peneliti.[8]

D.  Variable Dalam Penelitian Kuantitatif
Menurut Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
a.    Hubungan antar variable
1)   Hubungan simetris Adalah hubungan variable yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi variable lain.
2)   Hubungan Timbal balik Adalah hubungan dimana suatu variable dapat menjadi sebab dan juga sebagai akibat dari variable lainnya.
3)   Hubungan Asimetris Adalah variable satu mempengaruhi variable lainnya.
b.    Klasifikasi variable
1)    Variable terikat adalah variable yang besarnya tergantung dari variable bebas, dan diukur untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variable bebas.
2)    Variable bebas adalah factor yang menjadi pokok permasalahan yang akan diteliti, yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh pelaku eksperimen untuk menentukan hubungan dengan fenomena yang diamati.
3)    Variabel moderator adalah variable yang penting namun tidak diutamakan, yang diukur, dimanipulasi atau dipilih oleh pelaku eksperimen untuk mengungkap apakah factor tersebut mengubah hubungan antar variable bebas dan terikat.
4)    Variable control adalah variable yang dikendalikan, dibuat sama antar kelompok yang diteliti.
5)    Variable antara adalah apabila suatu variable yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap variable terikat ternyata tidak dapat diukur karena terlalu abstrak.
c.     Pengukuran variable
1)    Skala nominal bersifat kategorial, tidak menunjukkan kuantitas. Contohnya jenis kelamin laki-laki perempuan. Statistic yang banyak memakai skala ini adalah statistik non parametric seperti kai-kuadrat, koefisien korelasi lamda dsb.
2)    Skala ordinal adalah data yang disusun tidak hanya berdasarkan kategori saja, tetapi juga jenjang. Contohnya SD, SMP, SMA. Hasil pengukuran ini dapat dianalisis dengan variabilitas, spearman rho, dsb.
3)    Skala interval adalah skala pengukuran tidak hanya menunjukkan hubungan kuantitatif dalam jenjang, tetapi juga interval yang sama. Tidak mempunyai nol mutlak, seperti Indeks Prestasi, suhu udara dsb. Tekniik statistic yang dipakai adalah t-test, anava, regresi dsb.
4)    Skala rasio adalah jika angka menunjukkan jenjang, mempunyai interval sama, mempunyai nilai nol mutlak. Seperti jumlah penduduk, tinggi, berat dsb.

E.  Populasi Dan Sampel Dalam Penelitian Kuantitatif
Populasi adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran  studi. Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.[9]
Teknik pengambilan sampel ada dua, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Pada random sampling tiap individu mempunyai kesempatan yang sama menjadi sampel. Pada non random sampling kesempatan tiap individu untuk menjadi sampel tidak sama. Yang termasuk random sampling adalah:
a)    Sampling acak sederhana digunakan untuk populasi homogeny. Bisa dilakukan dengan lotre atau undian.
b)   Sampling acak sistematik digunakan untuk populasi homogeny. Pertama dengan random sampling kemudian ditentukan secara sistematis. Misalnya bilangan genap atau ganjil saja.
c)    sampling acak strata digunakan untuk populasi heterogen, yang didalamnya ada strata homogeny.
d)   Sampling acak klaster digunakan untuk populasi heterogen. Dalam populasi heterogen ini terdapat kelompok-kelompok yang didalamnya terdapat populasi heterogen.
Besarnya sampel pada penelitian kuantitatif biasanya diambil dengan menggunakan rumus n =

F.   Instrument Dan Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif
1.    Instrument penelitian
a)    Angket
Angket atau kuesioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan berdasarkan teknik sampling. Suharsimi  menggolongkan angket sebagai berikut:[10]
1)   Berdasarkan cara menjawab dibedakan menjadi dua yaitu angket terbuka dan angket tertutup.
-       Angket terbuka digunakan jika peneliti ingin mengetahui pendapat responden seluas-luasnya atas hal-hal yang menjadi pokok kajian. Kelemahannya adalah analisis datanya sulit.
-       Sedangkan angket tertutup peneliti menyediakan jawaban-jawaban yang akan dipilih oleh responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Ada dua jenis skala untuk menyediakan jawaban, yaitu skala likert dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju, ragu-ragu dsb. Sedangkan skala guttman menggunakan dua jawaban tegas, ya tidak, benar salah, setuju tidak setuju dsb. [11]
-       Angket campuran adalah selain ada pertanyaan tertutp juga ada pertanyaan terbuka.
2)   Berdasarkan dari jawaban yang diberikan dibedakan menjadi dua yaitu angket langsung (yang langsung diberikan peneliti kepada responden untuk diisi) dan angket tidak langsung (angket yang diberikan kepada orang lain, dan orang lain tersebut diminta pendapatnya tentang si terteliti).[12]
3)   Dipandang dari bentuknya dibedakan menjadi empat yaitu angket pilihan ganda, isian, check list, dan rating scale.

b)   Wawancara
Wawancara dalam penelitian kuantitatif biasanya berfungsi untuk menguji kebenaran dari teknik angket dan observasi. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.[13] Ada tiga bentuk  wawancara
(1) wawancara berpedoman yakni wawancara yang dipersiapkan dan direncanakan dengan menggunakan pedoman tertentu sehingga wawancaranya tidak menyimpang dari tujuan,
(2)  wawancara terpusat adalah ditujukan pada orang-orang tertentu yang ada hubungannya dengan subyek penelitian,
(3) wawancara berulang adalah dilakukan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi.[14]

c)    Tes
Tes merupakan alat yang sering digunakan di bidang pendidikan baik dalam bentuk tes obyektif, subyektif, maupun tes-tes psikologi untuk anak. Tes digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang penguasaan pengetahuan.

2.    Validitas dan reliabilitas
Untuk mendapatkan data yang akurat maka instrument angket yang dipakai harus  diuji validitas dan reliabilitas.
a)    Uji Validitas
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Menurut Suharsimi (1998:160) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memilili validitas rendah. Validitas eksternal untuk mengetahui validitas instrumen dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:
Sedangkan validitas internal adalah untuk menguji validitas tiap item instrument adalah dengan mengkorelasikan antara skor-skor tiap item dengan skor total keseluruhan instrument. Item dikatakan valid, jika dan sebaliknya.[15] Untuk mengetahui validitas instrument juga bisa digunakan program SPSS 16.0 for windows.

b)   Uji Reliabilitas
Sedangkan di bagian lain Suharsimi (1998:170-171) menerangkan reliabilitas adalah instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang reliable berarti instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bias dipercaya. Ada dua cara menguji reliabilitas eksternal yaitu:
-       Teknik parallel
Teknik ini digunakan dengan cara membuat dua jenis kuesioner yang sama-sama diujicobakan kepada sekelompok responden saja, kemudian hasil dua kali test tersebut dikorelasikan dengan korelasi product moment.
-       Teknik ulang
Teknik ini digunakan dengan cara peneliti membuat satu jenis instrument yang diujicobakan kepada sekelompok responden dan hasilnya dicatat. Selang waktu 15-30 hari diadakan ujicoba lagi pada responden yang sama. Hasil pengukuran pertama dikorelasikan dengan hasil pengukuran kedua dengan korelasi product moment.
Sedangkan reliabilitas internal, yaitu menganalisis data dari satu kali hasil uji. Tehnik yang dipakai antara lain adalah tehnik belah dua (split-half-method) dengan rumus Spearman-Brown:
 =
Caranya terlebih dahulu angket dibagi menjadi dua bagian, misalnya ganjil dan genap.[16] Setelah itu dilakukan perhitungan dengan SPSS 16.0 for windows.

3.    Sumber data
Data primer yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh peneliti dari sumber pertama. Misalnya hasil tes, wawancara. Sedangkan Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau jurnal.[17]

4.    Teknik pengumpulan data
Teknik yang dipakai dalam pengumpulan data sama halnya dengan instrument yang dipakai yaitu, angket, wawancara, tes, dan ditambah dengan observasi.
a)    Observasi
Adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Ada tiga jenis observasi:[18]
1)   Pengamatan partisipatif
Peneliti mengambil bagian dalam kegiatan subjeknya. Misalnya dalam kegiatan diskusi kelas.
2)   Pengamatan sistematis
Pelaksanaanya focus pada yang ingin diteliti melalui pengamatan yang telah disusun secara rinci berdasarkan kategori masalah yang ingin diteliti. Misalnya aktivitas anggota OSIS, peneliti menyediakan alat evaluasi non tes.
3)   Pengamatan eksperimental
Mengamati gejala-gejala perubahan yang muncul sebagai akibat perlakuan yang diberikan peneliti terhadap subjek. Biasanya pengamatan ini dilakukan secara sistematis namun tidak partisipatoris. Misalnya pengaruh tingkat pendidikan dengan kewibawaan Kepala Sekolah dalam memimpin rapat.
Alat observasi:
a)    Anecdotal record adalah catatan kejadian selama observasi berlangsung
b)    Check list adalah table untuk mengetahui aktivitas
c)    Rating scale adalah observasi terhadap subjek dengan tingkatan kemampuan/penampilan tertentu.

G.  Analisis Data
Berdasarkan kesimpulan yang diambil, statistic dapat dibedakan menjadi dua bagian:
1.    Statistik deskriptif
Antara lain mengkaji distribusi frekuensi, mean, median, modus, range, standar deviasi, varian.
2.    Statistic inferensial
Mempunyai dua fungsi yaitu untuk estimasi (perkiraan) dan menguji hipotesis.
Berdasarkan distribusi dan skala datanya statistic dapat dibedakan menjadi dua bagian:[19]
1.    Statistic parametric
Adalah uji statistic yang menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Misalnya pengamatan random, distribusinya normal (uji normalitas), skala datanya minimal interval, variannya homogeny (uji homogenitas).
2.    Statistic non parametric
Adalah uji statistic yang tidak menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber sampel penelitiannya. Sebagian besar diterapkan untuk skala data ordinal dan nominal.
Baik statistic parametric maupun non parametric dibagi menjadi dua golongan:
a)    Teknik komparasi
Uji beda t-test
Syaratnya: skala data interval/rasio, distribusi normal. Untuk menguji perbedaan dua mean dua kelompok.
-                 One sample test
Contoh: Ketua STAIN mengatakan IPK mahasiswa rata-rata di atas 3,00. Peneliti membuktikan dengan mengambil sample 10 mahasiswa.
-                 Dependent sample test
Contoh: Guru meneliti perbedaan prestasi belajar siswa ketika menggunakan metode ceramah kemudian metode diskusi.
-                 Independent sample test
Contoh: guru meneliti perbedaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan perempuan.
b)   Teknik korelasi
Korelasi product moment
Syaratnya: skala data interval/rasio, distribusi normal. Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antara dua variable. Contoh: meneliti hubungan antara tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja seorang guru.















BAB III
PENUTUP

Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistic. Penelitian kuantitatif ada dua macam yaitu eksperimen dan non eksperiment. Penelitian eksperimen dibagi menjadi tiga yaitu pra ekperiment, semu dan murni. Sedangkan non eksperiment dibagi menjadi dua yaitu ekspose fakto dan deskriptif.
Masalah adalah kesenjangan antara teori dan praktek, antara harapan dan kenyataan. Hipotesis penelitian adalah dugaan yang perlu diverifikasi atau dibuktikan benar salahnya, yang menawarkan kemungkinan pemecahan masalah berkenaan dengan topic yang sedang diteliti. variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Populasi adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran  studi. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel ada dua, yaitu probability sampling dan non probability sampling. Instrument penelitian terdiri dari angket, wawancara, tes yang perlu diuji validitas dan reliabilitasnya. Sedangkan yang termasuk teknik pengumpulan data adalah observasi, angket, wawancara, tes.
Berdasarkan distribusi dan skala datanya statistic dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu Statistic parametric dan non parametric. Baik statistic parametric maupun non parametric dibagi menjadi dua golongan: Teknik komparasi dengan Uji beda t-test dan Teknik korelasi dengan Korelasi product moment.









DAFTAR RUJUKAN

Ary, Donald, dkk. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. terj., Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.

Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press.

Melong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002)

Nisfiannoor,  Muhammad. 2009. Pendekatan Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudijono, Anas. 1987. Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suharsimi Arikunto. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

________________.  2002.  Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rajawali Perss
Susilo, Herawati, Metode Penelitian Pendidikan Penelitian, Bahan Ajar Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, Dirjen PT Proyek Peningkatan Manajemen Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2003

Yuswianto. Paradigma Positivistik. Makalah Pelatihan Penelitian Dosen PTAI se-Jawa Timur, UIN Malang. 28 Oktober s/d 8 Desember 2007

Zainuddin, M. dan Walid, Muhammad. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi. Malang: Fakultas Tarbiyah.





[1] Yuswianto, Paradigma Positivistik. Makalah Disampaikan Dalam Pelatihan Penelitian Tahun 2007 Bagi Dosen PTAI Se-Jawa Timur, Lembaga Penelitian Dan Pengembangan UIN Malang. Malang, 28 Oktober S/D 8 Desember 2007.
[2] Herawati Susilo, Metode Penelitian Pendidikan Penelitian, Bahan Ajar Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang, Dirjen PT Proyek Peningkatan Manajemen Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2003, Hal. 11
[3] Margono, Metode Penelitian Pendidikan ( Jakarta : Rineka Cipta, 2003 ) Hlm.105

[4] Yuswianto, Op. Cit
[5] Suharsimi Arikunto Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Rineka Cipta : 1998) Hlm. 131
[6] Ari Donald Dkk. 1982. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Terj., Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional.

[7] Ari Donald, Op. Cit

[8] Yuswianto, Op. Cit
[9] Suharsimi, Op. Cit. hal. 115-117
[10] Suharsimi, Op. Cit. 140-141

[11] Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial (Kuantitatif Dan Kualitatif) (Jakarta: GP Press, 2009), Hlm. 82-83

[12] Yuswianto, Op. Cit

[13] Lexy j. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002),Hlm. 135

[14] Yuswiyanto, Op.Cit., Hlm 4
[15] Anas Sudijono, Statistik Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1987), Hlm. 190-195

[16] Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linear Ganda Dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), Hlm. 89-99

[17] M. Zainuddin Dan Muhammad Walid, Pedoman Penulisan Skripsi (Malang: Fakultas Tarbiyah, 2008), Hlm.20

[18] Yuswiyanto, Op. Cit
[19] Yuswianto, Op. Cit

1 komentar:

  1. Nice Info Bagus Sekali Jangan Lupa Kunjungi Blog Saya
    http://contohbimbinganskripsi.blogspot.com/

    BalasHapus