Minggu, 21 Oktober 2012

MENGEMBARALAH

MENGEMBARALAH

Ciri orang yang berakal dan berbudaya tentu tidak akan tetap tinggal seterusnya di satu tempat. Pergi untuk mengembara itulah bagian dari istirahatnya. Pergilah penuh dengan keyakinan, niscaya kan kau temukan kasih pengganti yang kau tinggalkan.
Hadapilah semua masalah dengan kesungguhan. Karena nikmatnya hidup setelah memanjat dinding kesungguhan.
Air yang tergenang, menebarkan bau busuk. Andaikan ia mengalir, tentu terlihat jernih dan bening. Singa sang raja hutan dapat menerkam mangsanya, setelah ia tinggalkan sarang. Emas bagaikan debu berserakan, sebelum ditambang menjadi emas. Celak mata berasal dari bebatuan di pinggir jalan, setelah itu ia menempati kelopak mata.
Ku ‘kan jauh berkelana ‘tuk gapai cita-cita atau aku mati di negeri orang. Jika aku mati, kepada Allah aku kembali. Namun jika aku selamat, aku akan kembali ke kampung halaman.
Mulia itulah tujuan berkelanaku, sehingga hilanglah kesedihan, dapatkan penghidupan, dapatkan ilmu, besarkan jiwa dan dapat bergaul dengan orang banyak.
Dalam pengembaraan, ‘kan ku temui mereka yang bodoh untuk bertukar pendapat. Jika yang ‘ku temui orang pintar, maka aku ingin menyamainya bahkan mengunggulinya.
Ku terobos hutan belantara dan ku seberangi laut bergelombang. Ku jauhi pintu raja, ku tolak tawaran penguasa. Karena bila raja murka, terpenggallah kepala. Tapi bila hatinya lega, harga diri diinjak dan dihina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar