Jumat, 03 Februari 2012

MERENDA KASIH


MERENDA KASIH
Cintaku kepada sahabat dengan segenap jiwa raga, maka ku cari dia yang seiring sejalan denganku dan yang menjaga nama baikku ketika aku hidup maupun setelah aku mati. Ku berjanji akan setia kepada sahabat sejati yang akan selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka. Sahabat dalam suka, patah satu tumbuh seribu, namun sahabat dalam duka nestapa dan jiwa lara, sungguh sangat langka. Padahal hidup ini pasti penuh dengan duka dan belum tentu suka nan bahagia.
Bila tak ku temukan sahabat yang takwa lagi setia, lebih baik menyendiri untuk beribadah, daripada bermesraan dengan sahabat yang berkhianat lalu menjadi musuh.
Barang siapa menghormati orang lain, tentu ia akan dihormati karenanya, maka peliharalah cintamu kepada sesame, kelak kan kau peroleh kebaikkannya. Dan maafkanlah musuh-musuhmu, maka hati menjadi lega dan bebaslah jiwa.
Jika dunia hampa dari penduduk yang berhati manusia, semoga anjing-anjing dapat bersahabat denganku. Sehina-hinanya dan sejahat-jahatnya anjing masih dapat menunjukkan jalan untuk majikannya yang tersesat. Tidak manusia yang jahat dan tak berhati, tentu selamanya tak akan memberikan petunjuk.
Jika sahabat tak dapat menjaga nama baikmu kecuali terpaksa, maka tinggalkanlah dan jangan menaruh belas kasih kepadanya, walaupun hati masih ada kesabaran buat sang kekasih.
Tak semua orang yang engkau cintai, mencintaimu, dan kadang sikap ramahmu dibalas dengan sikap tak sopan. Jika cinta suci tak datang dari tabiatnya, maka tak ada gunanya cinta yang dibuat-buat. Maka jangan bersahabat dengan pengkhianat karena ia akan mencampakkan cinta setelah dicintai, dengan mengingkari jalinan benang cinta.
Selamat tinggal dunia jika di atasnya tak lagi ada sahabat yang jujur, menepati janji dan setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar