Rabu, 01 Februari 2012

ILMU LENTERA KEHIDUPAN


ILMU LENTERA KEHIDUPAN

Ilmu adalah keutamaan. Pemilik ilmu akan mulia, walau ia dilahirkan ditengah keluarga yang buta huruf. Ilmu selalu mengangkat derajat pemiliknya, sehingga semua orang menghormati dan mengabdi kepadanya. Mereka akan mematuhi kata-kata sang pemilik ilmu, ibarat penggembala yang menjadi raja bagi dombanya.
Kebahagiaan tanpa ilmu akan terasa hampa. Maka siapkan kecerdasan, semangat keras, ulet, biaya, berguru dan waktu yang lama untuk menggapainya. Tapi ingatlah ! Orang yang diberi derajat mulia karena ilmunya, tak mungkin diberi harta melimpah. Karena ilmu dan harta tak mungkin jalan bersama.
Sudah menjadi suratan bahwa orang yang akan dinaikkan derajatnya, pastilah diuji dengan kemelaratan. Buktinya banyak orang pandai yang hidupnya melarat dan banyak orang bodoh yang hidupnya serba cukup.
Bergelut dengan problem keilmuan di tengah malam lebih mengasyikkan ketimbang khayalan dan nyanyian merdu lagu seorang gadis.
Belajarlah ! Tak ada bayi yang begitu lahir langsung menjadi ilmuan. Tentunya tidak sama antara ilmuan dengan orang bodoh, sehingga sebesar apapun sebuah Negara, ia akan bernilai kecil jika penduduknya tak berilmu. Maka timbalah ilmu dalam sumur ketekunan dan kejernihan pikir dalam kesunyian.
Ilmu yang sudah didapat agar bermanfaat, harus diamalkan. Karena ilmu itu cahaya, maka jauhilah pemadam lenteranya, yaitu maksiat. Ilmu itu gudangnya kebanggaan dan tak mungkin diraih dengan memuja makanan dan pakaian. Karena ilmu lebih senang bersahabat dengan orang yang hidupnya sederhana.
Belajarlah penuh dengan ketekunan. Terimalah cacian dan hinaan gurumu penuh dengan kesabaran. Karena dengan penyerahan diri, ilmu guru dapat diterima.
Pemuda sejati di hadapan Allah adalah pemuda yang berbekal ilmu dan takwa. Maka ambillah ilmu sebanyak-banyaknya, meskipun harus banyak berkorban dan menderita. Barang siapa yang tak pernah merasakan pahit getirnya menuntut ilmu walau sedetik, tentulah ia akan terjerumus ke dalam kebodohan seumur hidup. Jika pemuda malas untuk menuntut ilmu, maka bertakbirlah tiga kali untuknya sebagai tanda kematianya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar